Paus Fransiskus Tiba-Tiba Minta Ukraina Menyerah ke Rusia

SHARE  

Pope Francis meets with Palestinians whose relatives are stranded in Gaza, amid conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, at the Vatican November 22, 2023.   Vatican Media/­Handout via REUTERS    ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. Foto: via REUTERS/VATICAN MEDIA

Jakarta, CNBC Indonesia – Paus Fransiskus melontarkan pernyataan soal perang Rusia-Ukraina yang membuat dunia heboh. Pasalnya, Paus Fransiskus mendorong agar Ukraina memiliki keberanian “bendera putih” dan mulai berunding dengan Moskow untuk mengakhiri perang.

Komentar Paus Fransiskus dilemparkan dalam wawancara dengan media asal Swiss, RSI, yang direkam pada akhir bulan lalu.

Dalam wawancara tersebut, Paus Fransiskus menjawab pertanyaan soal dua pendapat yang berbeda soal Ukraina. Satu pihak menilai Ukraina seharusnya menyerah karena mereka tak mampu lagi menahan gempuran tentara Rusia, sedangkan pihak lain menyatakan invasi Rusia akan terlegitimasi jika Ukraina memutuskan untuk menyerah.

Pewawancara menggunakan istilah “bendera putih” dalam pertanyaannya ke Paus Fransiskus.

PILIHAN REDAKSIAda Deepfake Jokowi, Paus Fransiskus Kasih Peringatan Polusi OtakPresiden Wanita Termuda Hungaria Mundur dari Jabatan, Ada Apa?Muntahan Paus Laku Terjual Rp 21 Miliar, Apa Istimewanya?

“Saya pikir orang paling kuat adalah mereka yang melihat situasi ini, memikirkan orang banyak dan memiliki keberanian ‘bendera putih’, dan bernegosiasi,” kata Paus Fransiskus. “Kata negosiasi adalah kata penuh keberanian. Jika Anda merasa kalah, dan hal tidak berjalan baik, Anda harus punya keberanian untuk bernegosiasi.”

Menurut Reuters, wawancara tersebut adalah pertama kalinya Paus Fransiskus menggunakan istilah “bendera putih” atau “kalah” terkait perang Rusia-Ukraina.

Juru bicara Vatican Matteo Bruni menyatakan bahwa Paus Fransiskus menggunakan kata “bendera putih” meniru jurnalis yang mewawancarai dirinya kemudian menggunakan kata tersebut “untuk menghentikan permusuhan dan mencari titik temu yang dicapai lewat keberanian untuk bernegosiasi.”

Dalam suratnya ke Kiev, Moksow, dan Washington DC yang dikirim pada tahun lalu, Paus Fransiskus juga telah mendorong agar perang diakhiri.

“Mungkin ada rasa malu. Namun, berapa orang akan tewas dalam perang ini. Semua harus bernegosiasi pada waktunya, cari negara untuk menjadi mediator,” kata Paus Fransiskus dalam suratnya.

Dalam bagian lain di wawancara yang sama, Paus Fransiskus juga berbicara soal perang Gaza. Paus mengatakan,”negosiasi bukan berartihttps://mesintik.com/ menyerah.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*