Foto: Mubadala Energy, perusahaan energi asal Uni Emirat Arab, mengumumkan temuan gas besar di South Andaman, utara Sumatera RI. (Dok. Mubadala Energy)
Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan adanya temuan cadangan gas jumbo di laut lepas Andaman, lepas pantai Aceh, di antaranya berada di Blok Andaman II dan South Andaman.
Arifin mengungkapkan temuan gas bumi di wilayah tersebut merupakan “giant discovery” alias temuan raksasa. Rinciannya, yakni di sumur Timpan-1 Blok Andaman II yang dioperasikan oleh Premier Oil sekitar 5,5 triliun kaki kubik (TCF).
Sementara, di sumur eksplorasi Layaran-1 yang berada di Blok South Andaman oleh perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA) Mubadala Energy memiliki potensi mencapai 6 triliun kaki kubik (TCF) gas-in-place.
“Jadi Andaman yang sebelumnya itu ada implikasi kurang lebih 5,5 TCF tanpa kondensat. Kemudian yang Andaman (South Andaman) terakhir ini 6 TCF. Tapi masih akan kita lakukan pengeboran lagi,” kata dia dalam Konferensi Pers Capaian Sektor ESDM tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 di Jakarta, Senin (15/01/2024).
Arifin membeberkan masa eksplorasi hingga produksi pada lapangan gas biasanya membutuhkan waktu kurang lebih 6 tahun. Ia pun berharap gas dari dua wilayah kerja Andaman tersebut dapat diproduksikan pada 2030 mendatang.
“Kita gak mau lewat dari 2030, jadi itu supaya bisa dimanfaatkan ketahanan energi nasional. Kedua bisa nambah devisa,” ujarnya.
Di samping itu, untuk menopang produksi gas yang ada di Andaman, Arifin mengusulkan adanya pembangunan kilang LNG baru. Pasalnya, fasilitas LNG yang ada di Arun ternyata sudah tidak optimal lagi dalam mengolah gas bumi dari lapangan gas.
“Kelihatannya harus pasang baru itu udah tuir (tua) banget. Tahun 70-an lah. Kita harus pasanghttps://mesintik.com/ LNG yang Gen Z,” katanya.